Tag Award: antara Silaturahmi dan Apresiasi

buddyTanpa saya duga, ternyata saya dapat tag award dari tiga sahabat bloger dalam waktu yang berbeda. Pertama dari Mas Magma, kedua dari Mas Zoel, dan ketiga dari Mbak Nenyok. Bagi saya, lemparan tag ini saya maknai sebagai wujud silaturahmi dan apresiasi antarsesama bloger di tengah kompleks blogosphere yang dinamis dan demokratis. Dinamis lantaran blogosphere merupakan sebuah kompleks “perkampungan” yang bebas dimasuki siapa saja; tanpa harus laporan dulu sama ketua RT/RW, haks. Asalkan punya “kunci”, bebaslah dia masuk ke sana kemari; tanpa seorang pun yang bisa menghalanginya. Tak heran jika jumlah bloger makin bertambah. Kompleks blogosphere pun jadi makin ramai dan meriah. Demokratis lantaran blog tak mengenal batasan-batasan kultural, geografis, agama, usia, atau atribut-atribut primordial lainnya. Hal yang lumrah terjadi apabila sesama bloger saling bertegur sapa, berbagi, dan bersilaturahmi dalam suasana egaliter; terbebas dari kungkungan status sosial yang acapkali menjadi penghambat sosialisasi dan interaksi dalam dunia nyata. Oleh karena itu, saya sangat menghargai dan menikmati lemparan tag award dari ketiga sahabat bloger itu, hehehehe ….

Seperti halnya dalam pemberian sebuah award, pemberian tag award ini pun menggunakan aturan main yang telah dirumuskan oleh penggagasnya. Dari ketiga tag award itu, agaknya ada kesamaan aturan main, yakni mesti mendeskripsikan hal-hal yang disukai atau yang tidak disukai. Kemudian, harus memberikan tag award lanjutan kepada sahabat bloger lain. Wah, mesti buka kartu nih, haks… Lantaran disampaikan secara berantai, “aturan main” itu jadi bebas tafsir. Demikian juga halnya dengan saya. Saya hanya akan mendeskripsikan 10 hal yang saya sukai dan tidak saya sukai berkaitan dengan aktivitas keseharian saya sebagai seorang guru seperti berikut ini.

Lima hal yang saya sukai:

  1. Melihat siswa kreatif dan percaya diri. Dua karakter semacam ini bisa menjadi modal “sosial” bagi siswa untuk berkembang menjadi sosok yang berkarakter. Saya tak segan-segan memberikan hadiah sebuah buku pada akhir semester jika dalam pengamatan saya ada siswa yang memiliki karakter semacam itu.
  2. Melihat siswa yang rajin meminjam buku ke perpustakaan sekolah. Karena terbatasnya waktu, saya hanya mengecek daftar peminjam buku yang ada pada petugas perpustakaan. Dari situlah saya bisa mengetahui siswa yang rajin ke “jantung” ilmu pengetahuan itu. Mereka yang rajin ke perpustakaan bisa saya golongkan sebagai siswa kreatif sehingga layak dapat hadiah buku pada akhir semester.
  3. Melihat siswa yang jujur dan berani mengakui kesalahan. Ini tantangan tersendiri buat saya. Menanamkan nilai kejujuran ternyata bukan hal yang mudah. Saya pernah dalam keadaan terpaksa menggunakan cara-cara “magis” dan tidak masuk akal dengan meminta anak-anak dalam satu kelas untuk meminum air dalam botol aqua yang pura-pura telah saya beri mantra dengan resiko tertentu. Ternyata cara yang tidak edukatif ini bisa digunakan untuk mendeteksi siswa yang jujur dan tidak jujur.
  4. Melihat siswa yang cerdas, smart, dan aktif mengikuti berbagai kegiatan di sekolah untuk mengembangkan potensi diri. Siswa semacam ini biasanya akan cukup diperhitungkan setelah melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Sekolah tak semata-mata untuk belajar hal-hal yang bersifat akademik, tetapi juga untuk belajar berbagai persoalan-persoalan hidup dan kehidupan.
  5. Melihat rekan-rekan sejawat yang selalu kreatif dan inovatif. Saya selalu salut dan hormat pada teman-teman sejawat yang selalu meng-upgrade diri dengan mencobakan berbagai strategi dan pendekatan pembelajaran yang bisa membuat atmosfer pembelajaran di kelas bagaikan “magnet” yang mampu menarik minat siswa untuk cinta ilmu.

Lima hal yang tidak saya sukai:

  1. Menyaksikan siswa menyontek ketika ulangan. Saya bisa berubah menjadi diktator dan antidemokrasi untuk soal yang satu ini. Bukannya apa-apa, semata-mata saya takut “membunuh” masa depan mereka jika kebiasaan “jahiliyah” itu membudaya di kalangan siswa didik saya.
  2. Melihat siswa penakut. Penakut bisa menjadi penghambat serius seorang siswa dalam menemukan jatidirinya. Takut bertanya, takut menjawab, atau takut salah, merupakan “hantu” yang harus dijauhi siswa.
  3. Melihat siswa yang suka bergantung kepada temannya. Dalam mengerjakan PR, misalnya, saya sering menjumpai siswa yang sibuk mengerjakan PR setelah jam pelajaran dimulai. Ini pertanda yang tidak bagus, sehingga saya tak segan-segan memberikan “bonus” PR kepada siswa yang berkarakter semacam ini.
  4. Melihat siswa yang suka cari perhatian alias caper melalui perilaku tak senonoh yang ditunjukkan di kelas. Sikap suka caper, menurut saya, bisa berkembang menjadi penjilat jika kelak mereka terjun dalam dunia kerja atau jadi pejabat.
  5. Melihat siswa yang masih suka nongkrong di kantin atau ngobrol di luar kelas ketika jam pelajaran dimulai. Jika berlanjut, kebiasaan semacam ini bisa berkembang menjadi sikap cuek, apatis, dan tidak memiliki kepekaan terhadap situasi di sekelilingnya.

Demi memenuhi “aturan main”, izinkan saya melemparkan tag award ini kepada sahabat-sahabat bloger yang selama ini intens menjalin silaturahmi, tetapi belum pernah ketemu di darat.

  1. Mas Daniel Mahendra: bloger yang satu ini selalu membuat saya salut lewat postingan-postingannya yang reflektif dan selalu mengingatkan pembacanya akan sentuhan nilai-nilai kemanusiaan tanpa terkesan menggurui. Persoalan yang diangkat adalah persoalan-persoalan ringan dalam hidup keseharian, tetapi sangat menyentuh nurani kemanusiaan saya.
  2. Mas Donny Verdian: bloger yang sebentar lagi akan meninggalkan kota gudeg ini selalu mengingatkan saya akan sosok pribadi yang toleran dan santun. Postingan-postingannya mencerahkan dan selalu membidik persoalan-persoalan keseharian, tetapi selalu saja ada nilai-nilai kultural yang diangkatnya.
  3. Mbak Yulfi: saya belum lama mengenalnya, tetapi begitu berkunjung ke “rumah”-nya, saya mendapatkan suguhan postingan yang renyah dan enak dibaca. Saya sempat terkecoh karena menduga bloger yang kini bermukim di negeri Kanguru ini adalah seorang lelaki, haks, untungnya Mbak Yulfi berkenan meralatnya, hehehehe …. Mohon maaf, ya, Mbak.
  4. Mbak Icha: Begitulah saya biasa menyapa Mbak Lisa Febriyanti. Saya sempat membuka data pribadi yang tercantum di blognya. Wow…. bloger yang satu ini ternyata punya prestasi segudang dalam soal tulis-menulis. Tak berlebihan kalau blognya telah masuk nominasi sebagai salah satu blog pendatang baru terbaik versi Pesta Bloger 2007.
  5. Pak Suhadi: Ya, Pak Suhadi adalah seorang guru IPA SMP Negeri 4 Danau Panggang, Kalimantan Selatan. Tak hanya dedikasinya yang luar biasa dalam dunia pendidikan sehingga mau “berdarah-darah” menjalankan tugas dan profesinya di daerah pelosok yang membuat saya salut dan kagum, tetapi juga kepiawaiannya dalam membuat teks fiksi, sehingga seringkali terkesan kontras dengan dunia keilmuan yang digelutinya.
  6. Pak Ahmad Sholeh: Bloger yang kini bermukim di Kudus ini konon berasal dari Kendal. Saya terkesan dengan tulisan-tulisannya yang kritis, sarat renungan, dan reflektif dengan menggunakan pendekatan religi yang moderat. Saya sudah wanti-wanti, kalau kebetulan ke Kendal berkenan mampir ke gubug saya, hehehe ….
  7. Mas Qizink La Aziva: Mas Qizink seorang jurnalis. Pengalaman-pengalaman jurnalistik dan pergaulannya dengan sesama penulis, agaknya sangat memengaruhi proses kreativitasnya dalam dunia kepenulisan yang digelutinya. Lirik-lirik puisinya memiliki daya estetika tinggi, reflektif, sekaligus kontemplatif.
  8. Mas Maulana: Kepeduliannya terhadap budaya dan nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Bugis membuat saya memiliki kesan tersendiri terhadap bloger yang masih amat muda ini. Di tengah maraknya pola dan gaya hidup global dan kosmopolit yang sering menghinggapi kaum muda, Mas Maulana justru “tenggelam” dalam kesibukan mengangkat “warna lokal” Bugis ke dalam postingan-postingannya. Mas Maulana juga sangat peduli untuk mengangkat harkat dan martabat kaum penyandang cacat.
  9. Mas Ardy: wow… bloger yang satu ini benar-benar “unik”. Dengan jujur dan blak-blakan, Mas Ardy memilih “Blog Mantan Kyai” sebagai titel blognya. Saya tidak tahu, alasan apa yang mendasarinya, haks, padahal postingan-postingannya membuat saya tak bosan membacanya berulang-ulang. Isinya cukup kritis; tak jarang menelanjangi berbagai fenomena sosial yang acap kali menggelisahkan batinnya.
  10. Mas Totok: Aha… bloger yang satu ini tak kalah uniknya. “Presiden” Gunung Kelir yang akrab “bergaul” dengan kambing Ettawa ini tak segan-segan menyapa saya dengan panggilan “Mbah”, hiks. Kondisi Gunung kelir dengan medan yang sulit agaknya bukan menjadi penghalang bagi Mas Totok untuk bersilaturahmi dengan sesama bloger.

Mohon maaf jika review singkat ini terkesan lancang dan sembrono. Suatu ketika, mudah-mudahan Tuhan berkenan mempertemukan saya dengan mereka. Meski demikian, tidak lantas berarti bahwa sahabat-sahabat bloger yang lain tidak intens menjalin silaturahmi. Hanya kebetulan saja nama-nama yang melintas dalam layar memori saya ke-10 sahabat bloger itu. Kalau harus melemparkan tag ke semua sahabat, bisa jadi postingan ini tak rampung dibaca dalam sehari, haks, bisa-bisa tak sempat ngeplurk.

Izinkan juga saya untuk menambahkan satu aturan main, yaitu bahwa lemparan tag ini merupakan wujud silaturahmi dan apresiasi saya terhadap sahabat-sahabat bloger yang bersifat tidak mengikat. Artinya, karena kesibukan atau hal-hal lain, ke-10 sahabat bloger itu boleh mengabaikan lemparan tag award ini dan boleh tidak meresponnya. Mohon maaf kepada Mas Zoel, Mas Magma, dan Mbak Nenyok apabila postingan ini tak sanggup menjawab seperti apa yang Sampeyan inginkan. Terima kasih, salam kreatif, salam budaya, dan salam ngeblog! ***

No Comments

  1. :d ini postingan award paling asyik yang pernah saya baca…
    memang… kualitas tidak bisa disembunyikan…
    jadi ‘about page’ cocok nih Pak… moment santai bisa jadi berkualitas dan tetap mendidik… aku nelajar darimu Pak 🙂
    salam hormat, biarkan saya mempunyai guru… :d

    BLogicThink [dot] coms last blog post..Membangun Blog Bisnis

  2. Waduh, aku kemarin baru dapat, tapi belum lagi tahu mesti berbuat apa. Masih menimbang-nimbang antara kegenitan, keengganan, dan etika. Tapi begitu membaca postingan Tuan kali ini, rasanya aku mendapatkan pencerahan: ada sesuatu yang menarik yang bisa di-sharing. Terima kasihku untuk itu. Karena tidak membuatku meraba-raba dalam kegelapan.

    Nah, kini aku dapat lagi dari Tuan Sawali. Hihihi. Geli juga mendapati blogku tercantum di sini. Ah, baiklah.. baiklah…

    Tak luput kuucapkan ribuan terima kasih. Salam hangat selalu, ah.

    Daniel Mahendras last blog post..Santap Malam Terakhir

  3. Salam
    haiyah santai aja Pakde, suka-suka tak ada aturan yang mengikat bukan? sometimes kayak gitu cuma lucu2an dan hanya permainan kata dan tanda baca semata 🙂
    btw selamat buat yang dapet award, Pakde tagnya guru banget ya he..he..
    Pokoe buat aku, blog panjenengan itu asyeek deh 🙂

    nenyoks last blog post..Sell and buy

  4. suatu kehormatan bagi saya pak sawali seorang blogger pemula mendapatkan award, mudah-mudahan menjadikan pemicu semangat kami dalam bersilaturrahmi meski hanya lewat dunia maya, sampai ketemu di kendal pak saya ingin menimba ilmu dari Bapak dalam dunia pendidikan Sastra maupun dunia blog trimakasih .

    Achmad Sholehs last blog post..RUU Pornografi Apa Kabar

  5. bener-bener deh pak sawali!
    selalu arif dalam menyikapi berbagai hal.
    semuanya jadi bernilai tinggi, bahkan dalam hal mendeskripsikan like and dislike sekalipun.
    terima kasih atas award ini, pak.
    rasanya belum pantas disejajarkan dengan kesembilan blogger hebat lainnya di sana.
    tapi saya menghargai sekali.
    saya yakin para blogger di sini punya kualitas unik yang membanggakan semua.
    hanya masalah keterbatasan tempat dan waktunya saja untuk disebutkan semua.
    salam silaturrahim, pak!

    marshmallows last blog post..Matahari Kasih

  6. Wah, award2an udah nyampe ke Pak Sawali juga rupanya.
    Saya juga kebetulan dapat dari dua teman blogger, tapi sampai saat ini belum sempat membuat postingannya….
    Ah, nantilah kalau sempat (mencoba untuk ngeles..hi hi…)

    Hery Azwans last blog post..Dokter Ngantuk

  7. Wah… caranya memang banyak sekali ya bersilaturahim di blogsfer. Mudah2an sering berkunjung ke blog2 orang lain dapat pula mempererat tali silaturahim…..

    Btw…. dulu SMA, saya suka lho masih nongkrong2 di kantin walau bel pelajaran sudah berbunyi. Wah… untung guru saya bukan pak Sawali waktu itu. Wakakakak…… :))

    Yari NKs last blog post..Yang Tidak Boleh Dilakukan…….

  8. Kebetulan saya kemarin 5 hari menjaga (murid-murid) saya Ulangan Harian Terprogram. Ada rasa jengkel tersendiri bila murid-murid mencontek. Mencontek sama dengan menumpulkan kekreatifitasan diri.. [-( :-w

  9. Haa… asyik.. jadi bukak kertu… hehehe
    Award memang wujud kearifan lokal di blogosphere…
    Namun, saya beruntung karena belum pernah dapat award, bukan kenapa-kenapa, tapi saya khawatir tidak bisa merespon dengan tepat dan cepat…
    Semoga tidak ada yang kasih saya award…

    Andy MSEs last blog post..Axioo oh Axioo

  10. Komplit …smart dan berbobot banget..3 Pr langsung kelar tanpa menyontek ,p.sawali benar2 hebat banget …
    saya saja kerjakan butuh waktu 1-2 hari ..abis takut salah

    Salam sukses

    Diahs last blog post..PR oh PR

  11. Dua hari libur ngeblog… sekali on dapet pe er dari Pak Guru… Untungnya pak guru nggak ngasih waktu buat ngerjainnya…. jadi masih bisa sedikit nyantai… pe er boleh diserahkan balik nggak ya???

  12. sayangnya untuk yang belum pernah kopi darat ya pak!???? untungnya saya dah pernah kopdar dengan panjenengan, so, saya ndak punya kewajiban untuk bikin award lagi.. hehehehehe…

    *putar-putar kepala, agak pusing dengan tradisi silaturrahim para blogger yang super duper cemerlang ini hehehehehee… menyadari betap bodoh dan sempitnya pergaulan saya.. *

  13. Kesan saya dari tulisan sampean pak
    1. Terlalu sempurna membuat artikel ini,
    2. Teliti sekali apa tidak habis waktu banyak yah,
    3. Perfect dalam menyusun kata,

    Maaf bukan menyanjung tapi ini kenyataan pak, salam sukses
    tetap berkarya semoga bapak bisa menjadi presiden Indonesia 2015
    Dan jangan lupa 20 persen anggaran pendidikan itu juga untuk pendidikan para blogger.

  14. dalam terminologi agama dinyatakan,
    setiap perbuatn baik niscaya akan diganjar kebaikan pl
    dan hambaNYA kelak akan dinilai secara adil
    sesuai amal ibadahnya………
    so Mas Sawali pantes dapet award sesuai dgn
    kinerja dan konsistensi melakukan silaturrahmi
    tnpa pandang bulu…… :)>-

    mikekonos last blog post..Kenapa Mesti Mudik ?

  15. heheheh saya pikir Pak Sawali tidak mau kerjain permintaan seperti begini-begini…
    eeee ternyata.
    Tapi jawabannya benar-benar khas guru ya… bukan tentang pribadi pak Sawali sendiri. Kadang kami juga ingin tahu pribadi di balik profesi hihihi…Ini menurut saya loh.
    Salam pak

  16. 🙂
    Jadi malu nih, dapat award dari pak sawali, tapi baru tahu beberapa hari belakangan. Saya jarang ol pak soalnya ada kegiatan lain yang cukup penting, mungkin sampai 2 atau 3 minggu ke depan. Tapi nanti di sela-selanya saya sempatkan bloging.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *